Minggu, 06 Maret 2016

BIODATA PENDIDIK PAUD-TK


GURU PAUD ATAU PENDIDIK PAUD

Coretan pendidik PAUD
Guru Paud dan Pendidik PAUD, dua kalimat yang berbeda secara lahiriah, tetapi sama dalam tatanan konsep pendidikan untuk anak usia dini. Sejatinya, seorang guru haruslah seorang pendidik, karena tugas guru, khususnya guru paud bukan semata-mata untuk mengajar atau membelajarkan ilmu pengetahuan, tetapi sebagai suatu mumentum perjalanan seorang GURU yang mendidik anak-anaknya menuju perkembangan yang lebih baik.

Sebagai seorang guru yang mengajar di sebuah lembaga PAUD dan TK, aku selalu berharap kelak aku tidak hanya dikenal sebagai guru PAUD atau guru TK, tetapi juga dikenal sebagai seorang pendidik yang baik, yang mempunyai kemampuan untuk memberikan arahan dalam semua aspek perkembangan anak-anak didikku. Aku ingin setiap kali anak-anak mengingatku mereka akan ingat akan ajaran sikap dan moral yang aku berikan, sehingga anak-anaku kelak menjadi anak-anak yang memiliki sikap dan karakter yang baik, hingga menjadi anak-anak kebanggaan ku, kebanggaan orang tuanya, kebanggaan masyarakat, bangsa dan Negara. 

Jadi...anak-anak bunda yang tercinta, bunda siap menjadi guru dan pendidik untuk kalian, agar kita bisa maju bersama-sama ya..sayang...!!

MENGAJARKAN ANAK CARA BERHITUNG PERMULAAN

Kesenangan anak dalam penguasaan konsep berhitung dapat dimulai dari diri sendiri ataupun rangsangan dari luar seperti permainan-permainan dalam pesona matematika (permainan tebak-tebakan, kantong pintar dan mencari jejak). 

Ciri-ciri yang menandai bahwa anak sudah mulai menyenangi permainan berhitung 
antara lain: 
1. Secara spontan telah menunjukan ketertarikan pada aktivitas permainan berhitung. 
2. Anak mulai menyebut urutan bilangan tanpa pemahaman. 
3. Anak mulai menghitung benda-benda yang ada di sekitarnya secara spontan. 
4. Anak mulai membanding bandingkan benda-benda dan peristiwa yang ada di sekitarnya. 
5. Anak mulai menjumlah-jumlahkan atau mengurangi angka dan benda-benda yang ada di sekitarnya tanpa disengaja.

Hal yang perlu diperhatikan: 
1. Apabila ada anak yang cepat menyelesaikan tugas yang diberikan guru, hal inii menunjukkan bahwa anak tersebut telah siap untuk diberikan permainan berhitung dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. 
2. Apabila anak menunjukan tingkah laku jenuh, diam, acuh tak acuh atau mengalihkan perhatian pada hal lain, hal ini menunjukan bahwa telah terjadimasalah pada anak. Itu berarti, anak membutuhkan perhatian atau perlakuan yang lebih khusus dari guru.

Contoh Pola Bermain Tepuk Tangan 
1. Indikator : Bertepuk tangan dengan 3 pola (seni kelompok B) 
2. Kegiatan : Bermain Tepuk Tangan 
3. Tujuan : - Anak dapat bertepuk tangan dengan 3 pola secara berurutan 
            - Anak mampu membuat pola tepuk tangan tersendiri 
4. Alat dan bahan : - Kedua belah tangan anak 
5. Metode : - Demonstrasi 
            - Pemberian tugas 
6. Langkah-langkah: 
- Guru mengajak anak untuk melakukan 2 pola tepuk tangan yaitu tepuk tangan didepan dada 1 kali, disamping telinga kiri 1 kali, disamping telinga kanan 1 kali. Demikian seterusnya sampai beberapa kali. 
- Anak diberi kesempatan untuk menciptakan 3 pola dalam bentuk lainnya.